3 Cara Cetak Kain Secara Digital

Daftar Isi

Sebenarnya ada banyak cara cetak kain secara digital. Namun, di dalam artikel ini kami jelaskan tiga cara cetak kain digital yang paling sering dilakukan di industri printing dan jasa printing kain.

Seperti diketahui, saat ini banyak orang yang membutuhkan jasa printing untuk melakukan pencetakan motif di atas kain. Tujuannya sangat beragam, ada yang digunakan untuk seragam, pakaian kerja hingga pakaian sehari-hari. Ragam produk printing kain pun beragam, mulai dari hijab bermotif (hijab printing), kaos jersey, tote bag dan lainnya.

Hal ini menunjukkan usaha jasa printing memiliki prospek yang bagus. Nah, jika Anda ingin menggeluti usaha ini, Anda harus mengetahui cara printing kain atau cetak kain secara digital yang paling recommended.

3 Cara Mencetak Kain Digital Printing

1. Printer Sublim

Cetak kain dengan teknik sublim dengan printer sublim menjadi ‘favorit’ bagi industri printing. Ya, teknik sublim memang mampu menghasilkan hasil printing yang memuaskan dan bujet yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan teknik printing lainnya.

Printer sublim diketahui mampu mencetak media kain hingga 1,8 meter. Dalam prosesnya, Anda harus menyiapkan transfer paper (kertas transfer) dan mesin hot press. Kertas digunakan untuk media desain yang dicetak dari digital dalam bentuk fisik. Kemudian, dengan bantuan mesin hot press, desain yang tercetak pada kertas transfer ditransfer ke permukaan kain.

Nah, salah satu produk yang paling sering dicetak dengan printer sublim adalah hijab bermotif. Selain itu, printer sublim juga kerap digunakan untuk mencetak produk kain yang berasal dari bahan polyester.

Perlu diketahui, printer sublim saat ini dijual dengan harga yang mahal. Hal ini kerap menjadi kendala bagi pebisnis pemula yang ingin merintis bisnis jasa printing.

2. Printer Cotton Polyester

Cara cetak kain berikutnya adalah menggunakan bantuan printer cotton polyester. Sama seperti printer sublim, jenis printer ini juga familiar di kalangan pemain printing kain. Kalangan mereka menyebutkan ‘printer pepung’.

Kalau printer membutuhkan kertas transfer, printer pepung membutuhkan PET film untuk mentransfer desain ke permukaan kain. Jadi, desain di komputer harus dicetak terlebih dahulu ke PET film. Desain yang ‘menempel’ di PET film kemudian dialihkan ke permukaan kain dengan bantuan hot press.

Satu kekurangan cara cetak kain dengan printer cotton polyester adalah harga PET Film yang mahal (lebih mahal dari kertas transfer). Selain itu, tinta pigmen yang digunakan juga memiliki harga yang tidak murah. Namun, keunggulan printer cotton polyester adalah mampu mencetak berbagai jenis kain, kecuali kain sutera. Jadi, bahan kain seperti polyester, katun, kanvas bahkan jeans bisa dicetak dengan dengan printer pepung.

3. Bahan Polyflex

Cara printing kain berikutnya adalah dengan bantuan bahan polyflex. Bahan polyflex pada umumnya memiliki tekstur seperti karet yang dapat dicetak dengan beragam motif sesuai kebutuhan. Selain itu, polyflex juga memiliki tekstur beludru dan mengkilap namun kurang umum.

Dalam prosesnya, desain motif yang sudah tersedia dipotong kemudian ditempelkan ke bahan kain, dengan bantuan hot press. Nah, bagi industri printing, proses pemotongan ini memakan dapat memakan waktu. Sehingga, hal itu dianggap sebagai kekurangan dari printing dengan metode polyflex. Kekurangan lainnya adalah polyflex dapat menutupi pori-pori kain. Sehingga, pengguna dapat merasa gerah apalagi jika motif yang diterapkan sangat besar.

Di sisi lain, keunggulan polyflex adalah dapat diterapkan ke banyak jenis kain. Hal ini tidak terlepas dari sifatnya yang fleksibel.

Itulah tiga cara cetak kain secara digital yang paling sering dilakukan di dunia printing kain. Ketiga cara tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda-beda, sebagaimana dijelaskan di atas. Jadi, Anda perlu memahami hal itu!

Published On: 16/04/2023|By |2.7 min read|

Bagikan Artikel Ini.

Artikel Terkait